Powered By Blogger

Rabu, 30 Oktober 2013

Sendawa, Cegukan dan Gumoh (spit up) pada Bayi

Sendawa

Bayi yang baru lahir cenderung akan gelisan dan rewel ketika mereka tidak sengaja menelan udara ketika menyusu. Meskipun hal ini terjadi baik pada baik yang menyusu langsung atau dari botol, namun pada bayi yang disusui dengan botol cenderung lebih sering terjadi. Ketika anda menemui hal ini, sebaiknya hentikan dulu pemberian susu daripada si kecil terus rewel. Bayi justru akan menelan semakin banyak udara jika menyusu diteruskan dalam keadaan gelisah, bahkan gumoh (spit up).

Strategi yang perlu ibu lakukan yaitu dengan sering membantu bayi bersendawa, meskipun ketika ia terlihat nyaman dan baik-baik saja. Jeda sejenak dan mengganti posisi bayi akan memperlambat dan mengurangi udara yang tertelan oleh bayi. Untuk bayi yang diberi susu menggunakan botol, bantu ia untuk sendawa setelah pemberian susu sekitar 60-90 ml. Jika bayi menyusu dari ibu, bantu sendawa ketika bayi pindah sisi payudara. Beberapa bayi yang menyusu dari ibu tertelan sangat sedikit udara sehingga tidak perlu sering dibantu untuk bersendawa.

Cara membantu bayi sendawa:
  • Pegang bayi dalam posisi tegak menghadap badan ibu, dengan kepala berada di bahu ibu sehingga kepala dan punggung bayi tersangga baik. Kemudian tepuk lembut punggungnya dengan tangan ibu yang lain.
Sendawa Bayi berdiri
  • Dudukkan bayi diatas pangkuan ibu, sangga dada dan kepala bayi dengan tangan ibu sementara tangan ibu yang lain menepuk-nepuk lembut punggung bayi. Bisa juga dengan memutar-mutar tangan ibu di punggungnya.
Sendawa Bayi duduk
  • Telungkupkan bayi pada pangkuan ibu, sangga kepalanya sehingga berada dalam posisi lebih tinggi dari dadanya, lalu tepuk lembut atau putar-putar tangan ibu di punggungnya.
Sendawa Bayi Telungkup
Jika bayi masih belum bersendawa setelah beberapa menit, lanjutkan menyusui dan jangan khawatir. Setelah selesai coba lagi bantu sendawa dan tahan bayi dalam posisi tegak 10 hingga 15 menit untuk menghindari gumoh.

Cegukan

Kebanyakan bayi cegukan dari waktu ke waktu. Hal ini biasanya lebih mengganggu orangtua dibandingkan bayi sendiri. Jika bayi cegukan selama menyusu, ganti posisinya, bantu ia untuk bersendawa, atau bantu ia untuk lebih rileks. Tunggu hingga bayi berhenti cegukan jika ingin melanjutkan menyusui. Jika cegukan tidak berhenti dalam waktu 5 hingga 10 menit, coba untuk melanjutkan menyusui selama beberapa menit, ini biasanya akan menghentikan cegukan. Jika bayi sering cegukan, coba untuk menyusui bayi ketika ia dalam keadaan tenang dan sebelum bayi terlalu lapar.

Gumoh (spitting up)

Gumoh merupakan suatu hal lain yang biasa terjadi pada bayi. Kadang gumoh merupakan pertanda bahwa bayi minum terlalu banyak lebih dari kapasitas perutnya. Kadang bayi gumoh ketika sendawa atau mengiler (drooling). Selain menyebabkan bayi menjadi terlihat berantakan, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Gumoh hampir tidak pernah menyebabkan bayi tersedak, batuk, gelisah ataupun sesuatu yang membahayakan bayi bahkan jika terjadi ketika ia tidur.

Beberapa bayi gumoh lebih sering dibanding bayi lain, namun kebanyakan akan berhenti ketika bayi sudah bisa duduk. Sebagian kecil bayi terus gumoh hingga ia mulai belajar berjalan atau berganti minum melalui cup (disapih).

Penting bagi ibu untuk bisa membedakan gumoh dan muntah. Tidak seperti halnya gumoh dimana bayi sendiri terlihat tidak menyadari, muntah memberikan suatu dorongan terhadap bayi dan biasanya menyebabkan bayi menjadi stress dan gelisah. Muntah biasanya terjadi setelah sesi menyusui dan yang dikeluarkan lebih banyak dari gumoh. Jika bayi biasa muntah (sekali atau lebih setiap hari), atau jika ibu menemukan adanya darah atau warna hijau terang pada muntah bayi, segera hubungi dokter anak.

Beberapa langkah berikut dapat membantu ibu mengurangi frekuensi gumoh bayi:
  • Ciptakan suasana tenang, hening dan menyenangkan dalam setiap sesi menyusui bayi.
  • Hindari interupsi, suara ribut tiba-tiba, cahaya terang, dan gangguan lainnya selama menyusui bayi
  • Bantu sendawa bayi yang disusui dengan botol minimal setiap 3 hingga 5 menit selama menyusu.
  • Hindari menyusu ketika bayi berada dalam posisi tiduran
  • Tahan bayi dalam posisi tegak selama 20 hingga 30 menit setiap setelah sesi menyusui
  • Jangan langsung bermain yang membuat bayi terlalu bersemangat segera setelah menyusui
  • Usahakan untuk menyusui bayi sebelum ia memberi tanda terlalu lapar
  • Jika bayi menyusu dari botol, pastika lubang pada dot tidak terlalu besar (yang membuat susu mengalir terlalu cepat) atau terlalu kecil (yang bisa membuat bayi frustasi sehingga dapat menelan lebih banyak udara). Dot dengan ukuran yang pas yaitu jika botol dibalikkan akan keluar beberapa tetes susu kemudian berhenti
  • Naikkan bagian kepala crib dengan blok (jangan gunakan bantal) dan tidurkan bayi dengan terlentang. Hal ini akan membantu kepala bayi berada dalam posisi lebih tinggi dari perutnya dan menghindari bayi dari tersedak apabila ia gumoh ketika tidur.
Sumber: American Academy of Pediatrics

Tidak ada komentar:

Posting Komentar