Penting ibu ketahui bahwa kelahiran preterm harus dihindari bahkan late preterm, yang bertujuan untuk kenyamanan ibu atau petugas kesehatan (obstetrician). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi prematur pada late preterm menghadapi risiko yang lebih besar. Segala upaya perlu dilakukan agar bayi dilahirkan setelah tiba waktunya.
Jika bayi dilahirkan prematur, penampilannya tidak akan seperti bayi yang dilahirkan pada waktu atau term normal (full term). Berat bayi yang dilahirkan secara full term adalah sekitar 7 pound atau 3.17 kg, sementara bayi prematur adalah sekitar 5 pound atau 2.26 kg atau bahkan lebih kecil. Namun dengan bantuan medis, bayi yang lahir setelah 28 minggu kehamilan dengan berat diatas 2 pound 3 ons (1 kg) sudah dapat dilahirkan dan dapat bertahan hidup. 8 dari 10 bayi yang dilahirkan setelah usia kehamilan 30 minggu mengalami lebih sedikit problem masalah kesehatan dan pertumbuhan, sementara bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu memiliki lebih banyak komplikasi dan membutuhkan perawatan intensif dan dukungan di ruang perawatan intensif NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
Semakin dini bayi lahir, semakin kecil ukuran dan beratnya, dan semakin besar ukuran kepalanya terlihat dibandingkan anggota tubuh lainnya (kurang proporsional). Selain itu bayi juga akan memiliki jumlah lemak yang lebih sedikit. Dengan sedikitnya kandungan lemak yang dimiliki bayi, kulit bayi akan terlihat lebih tipis dan lebih transparan, sehingga pembuluh darah bayi jelas terlihat. Bayi juga memiliki rambut-rambut di punggung dan bahunya (lanugo), penampilannya akan terlihat lebih ringkih dan tidak bulat seperti bayi full term. Bayi prematur bisa jadi tidak memiliki lapisan pelindung kulit yang berwarna keputihan pada saat ia lahir karena lapisan tersebut diproduksi pada masa kehamilan minggu-minggu terakhir. Jangan khawatir, secara perlahan bayi nantinya akan terlihat seperti bayi normal.
Oleh karena bayi tidak memiliki lapisan lemak pelindung, bayi prematur akan cepat merasa kedinginan pada suhu ruang normal. Oleh karena itu begitu bayi lahir, ia akan langsung dibawa dan ditempatkan di inkubator yang dilengkapi peralatan pemanas khusus dan dibawa ke NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
Bayi prematur juga akan mengeluarkan suara tangisan yang lemah, memiliki problem pada pernafasan karena sistem pernafasannya belum matang. Jika bayi lahir 2 bulan lebih cepat maka kemungkinan ia akan mengalami problem pernafasan berat dan kesehatan yang serius. Untuk itu biasanya dokter akan melakukan observasi terus-menerus mengamati pernafasan dan detak jantungnya menggunakan suatu alat monitor (cardio-respiratory). Jika membutuhkan bantuan pernafasan, bayi diberikan alat ventilator, atau teknik bantuan pernafasan lain yang disebut CPAP (continued positive air-way pressure). Dengan berbagai tindakan tersebut, ibu tentunya memiliki kesempatan minimal untuk bersama bayi.
Beberapa ibu sesuai dengan kondisinya masih dapat bersama bayinya, melakukan kangaroo care, kontak skin-to-skin, atau bahkan menyusui. Air susu ibu sungguh diperlukan untuk perlindungan (imunitas bayi). Jika bayi prematur mengalami kesulitan menyusui secara langsung, ibu dapat memompa air susu. Pentingnya air susu ibu (ASI) dapat dibaca di sini.
Ibu dengan bayi prematur juga biasanya akan diminta pulang sebelum bayi diperbolehkan pulang. Hal ini akan menjadi suatu tantangan tersendiri untuk orangtua, namun ingat bahwa bayi anda di tangan ahlinya. Ibu dapat menggunakan waktu sementara untuk mendapatkan istirahat lebih setelah persalinan, dan menyiapkan rumah serta anggota keluarga sebelum bayi bisa dibawa pulang. Anda dapat mempelajari buku-buku dan berbagai sumber lain mengenai cara merawat bayi prematur.
Isu Kesehatan pada Bayi Prematur
Bayi prematur memiliki tingkat risiko kelainan seperti cerebral palsy (kelumpuhan otak), bahkan kematian. Selain itu berikut beberapa masalah umum yang terjadi pada bayi prematur:
- Sindrom stress pernafasan (Distreee Respiratory Syndrome), merupakan problem pernafasan karena belum matangnya sistem pernafasan bayi.
- Bronchopulmonary Dysplasia atau penyakit paru-paru kronis, merupakan term yang digunakan untuk bayi yang membutuhkan bantuan oksigen selama beberapa minggu bahkan bulan.
- Apnea, merupakan berhenti bernafas sementara (lebih dari 15 detik). Hal ini diasosiasikan dengan adanya penurunan detak jantung yang disebut bradycardia. Penurunan kadar oksigen diukur melalui prosedur yang disebut pulse oximetry (desaturation). Kebanyakan bayi akan pulang setelah gangguan ini berhasil ditangani.
- Retinopathy of prematurity (ROP) merupakan penyakit mata dimana retina bayi belum berkembang atau terbentuk secara penuh. Kebanyakan kasus teratasi tanpa tindakan, meskipun beberapa kasus serius membutuhkan tindakan seperti operasi laser. Bayi akan diperiksa oleh pediatric opthalmologist atau dokter spesialis retina untuk didiagnosa.
- Jaundice, terjadi ketika suatu zat kimia yang disebut bilirubin terbentuk dalam darah bayi. Sebagai akibatnya, kulit bayi akan berwarna kekuningan. Jaundice dapat terjadi pada bayi dengan warna kulit dan dari ras apa saja. Penanganan jaundice yaitu dengan menempatkan bayi tanpa menggunakan pakaian di bawah lampu dengan sinar khusus (mata bayi ditutup).
- Kondisi lainnya kadang terlihat pada bayi prematur seperti anemia of prematurity (anemia prematur) dimana jumlah sel darah merah sangat rendah dan heart murmurs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar