1.Kolostrum merupakan liquid gold atau cairan emas
Air susu ibu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi secara sempurna pada setiap tahap pertumbuhan. ASI yang keluar di awal masa menyusui dikenal dengan liquid gold (cairan emas), atau kolostrum. Kolostrum merupakan cairan kental yang sangat kaya dengan nutrisi dan antibodi yang berfungsi melindungi bayi. Meskipun bayi anda hanya mendapatkan sedikit saja dari kolostrum, jangan khawatir karena jumlah tersebut sudah cukup untuk ukuran perutnya yang masih kecil mungil.
2. ASI transisi dan ASI matang (mature)
Dengan ciri-ciri lebih encer dan putih, ASI transisi memiliki kandungan lemak yang tinggi, laktosa, dan vitamin larut air, serta memiliki kadar kalori yang lebih tinggi dari kolostrum. Kandungan dari ASI transisi berubah setelah sepuluh hingga lima belas hari menyusui, yang kemudian menjadi ASI matang (mature milk)
ASI matang terdiri dari foremilk (ASI awal) dan hindmilk (ASI akhir). ASI matang akan dihasilkan sekitar dua minggu setelah bayi lahir. Foremilk merupakan ASI awal yang memiliki kandungan protein tinggi, rendah lemak dan rendah kalori, dihasilkan pada saat awal pengeluaran ASI matang di setiap sesi menyusui. Hindmilk yang merupakan ASI akhir yang dihasilkan di akhir sesi menyusui mengandung kalori dan lemak yang tinggi. Tidak ada patokan kapan ASI awal berubah menjadi ASI akhir. Perubahan akan terjadi ketika lemak tertahan di alveoli dimana ASI dibuat, akan mulai keluar ketika payudara ibu telah mengosongkan foremilk (ASI awal). Penting bagi bayi untuk menerima asupan foremilk dan hindmilk yang seimbang. Durasi menyusui dan jumlah suplai atau pasokan ASI merupakan faktor penentu hal tersebut.
3. ASI lebih mudah untuk dicerna
Untuk bayi, terutama bayi prematur, ASI lebih mudah dicerna dibanding susu formula. Protein dalam susu formula dibuat dari susu sapi, yang membutuhkan waktu lama untuk dicerna oleh perut bayi.
4. ASI membantu melawan penyakit
Kandungan sel, hormon dan antibodi dalam ASI melindungi bayi dari penyakit. Perlindungan ini bersifat unik dimana kandungan susu formula secara kimia tidak akan dapat persis menyerupai ASI. Bayi yang diberikan susu formula umumnya lebih sering mengalami infeksi telinga dan diare. Selain itu, bayi dengan susu formula juga memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah berikut:
- Virus perut
- Alergi makanan
- Necrotizing enterocolitis, merupakan penyakit yang mempengaruhi saluran gastrointestinal pada bayi prematur
- Infeksi saluran pernafasan
- Asma
- Obesitas
- Diabetes tipe 1 dan tipe 2
- Leukemia pada anak
- Dermatitis atopi, merupakan sejenis gangguan kulit
- Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau Sindrom Kematian Bayi Mendadak
Manfaat ASI untuk Ibu
1. ASI menghemat pengeluaran
Susu formula dan peralatan menyusui dapat menelan biaya lebih dari 15 juta per tahun, tergantung dari berapa banyak susu yang dibutuhkan bayi. Bayi yang diberikan ASI juga lebih jarang mengalami sakit, yang tentunya akan menghemat biaya perawatan kesehatannya.
2. ASI membuat hidup lebih mudah
ASI mungkin akan membutuhkan upaya ekstra di awal masa menyusui. Namun ASI akan membuat hidup lebih mudah setelah anda dan si kecil mulai terbiasa dan menguasai rutinitas tersebut. Dengan ASI, tidak perlu repot membersihkan atau steril botol dan dot. ASI sudah siap tersedia, tidak seperti susu formula yang harus dibeli, ditakar dan dicampur. Anda juga tidak perlu bangun untuk menghangatkan botol di tengah malam.
3. ASI menyenangkan dan menenangkan
Kontak fisik sangat penting untuk bayi yang baru lahir, untuk membantu mereka merasa lebih aman, hangat dan nyaman. Ibu tentunya juga dapat mengambil manfaat dari kedekatan ini. Sesi menyusui dengan ASI membuat ibu mendapatkan waktu santai sambil merasakan kedekatan dengan bayi. Kontak skin-to-skin dapat meningkatkan kadar oksitosin ibu. Oksitosi merupakan hormon yang membantu aliran ASI menjadi lebih lancar dan memberi efek menenangkan untuk ibu.
4. Ibu menyusui lebih jarang ijin kerja
Ibu menyusui yang juga bekerja akan lebih jarang minta ijin kerja karena bayi kecil mereka lebih jarang sakit.
5. ASI baik untuk kesehatan ibu
Ibu yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit dan gangguan berikut:
- Diabetes tipe 2
- Kanker payudara
- Kanker ovarium
- Depresi pasca melahirkan atau Postpartum Depression
Manfaat ASI untuk lingkungan
Keuangan secara nasional akan mendapatkan keuntungan dari ASI. Bayi yang diberikan ASI biasanya lebih jarang sakit sehingga lebih jarang membutuhkan perawatan dan rumah sakit. ASI juga membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik. Sampah dari kaleng dan plastik yang dihasilkan oleh rumah dengan bayi ASI akan lebih sedikit dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.
Sumber: Departemen Kesehatan USA, Kesehatan Wanita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar